10 Penyebab Mudah Lapar Meski Sudah Makan, Sebabkan Obesitas


Rabu,19 Agustus 2020 - 09:25:21 WIB
10 Penyebab Mudah Lapar Meski Sudah Makan, Sebabkan Obesitas Sumber foto liputan6.com

Lapar merupakan reaksi alami tubuh untuk memberi tahu bahwa ia memerlukan energi. Ketika lapar, perut akan terasa kosong, lelah, dan sulit berkonsentrasi. Setelah makan, rasa lapar biasanya akan hilang.

Dilansir dari laman liputan6.com, namun, terkadang rasa lapar bisa terasa lagi bahkan setelah satu atau dua jam makan. Tubuh mungkin merasa tidak kenyang setelah makan atau keinginan untuk makan terus berlanjut sepanjang hari. Ada sejumlah alasan mengapa seseorang bisa cepat merasa lapar. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang dibutuhkan hingga kondisi kesehatan tertentu.

Penting mengenali penyebab tubuh cepat lapar. Ini karena makan berlebihan akan meningkatkan risiko kelebihan berat badan dan obesitas. Berikut 10 penyebab cepat lapar  dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (19/8/2020).

Penyebab cepat lapar

Kurang protein

Konsumsi cukup protein sangat penting untuk mengontrol nafsu makan. Protein memiliki sifat pengurang rasa lapar. Ini bisa membantu seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori di siang hari.

Protein bekerja dengan meningkatkan produksi hormon yang menandakan rasa kenyang dan mengurangi tingkat hormon yang merangsang rasa lapar. Tidak cukup protein akan membuat seseorang menjadi cepat lapar. Banyak jenis makanan tinggi protein. Produk hewani, seperti daging, unggas, ikan, dan telur, mengandung protein dalam jumlah tinggi. Protein juga bisa ditemukan di beberapa makanan nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

Kurang lemak

Selain protein, lemak juga berpengaruh untuk meningkatkan rasa kenyang. Lemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Ini membuat tubuh akan merasa kenyang. Selain itu, lemak dapat menyebabkan pelepasan berbagai hormon yang meningkatkan rasa kenyang. Ada banyak makanan sehat berlemak tinggi yang dapat meningkatkan asupan lemak harian. Ini seperti ikan, minyak ikan, minyak zaitun, dan alpukat.

Kurang minum

Air juga penting untuk meningkatkan rasa kenyang. Seseorang bisa sering merasa lapar jika tidak cukup terhidrasi. Ini karena rasa haus bisa disalahartikan sebagai perasaan lapar. Untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, cukup minum air saat merasa haus. Konsumsi buah dan sayur juga bisa membantu hidrasi tubuh. Hidrasi yang tepat sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan.

Kurang serat

Kurangnya asupan serat bisa membuat tubuh cepat lapar. Makanan berserat tinggi memperlambat laju pengosongan perut dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Mengonsumsi banyak makanan berserat tinggi membantu mengendalikan rasa lapar.

Selain itu, asupan serat tinggi bisa memengaruhi pelepasan hormon pengurang nafsu makan. Serat juga bisa meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek yang telah terbukti memiliki efek meningkatkan rasa kenyang. Untuk memenuhi asupan serat, pastikan untuk mengonsumsi makanan nabati utuh, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Konsumsi banyak karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan sangat rendah serat, vitamin, dan mineral. Terlalu banyak konsumsi makanan ini bisa meningkatkan rasa lapar dan memicu makan berlebihan. Karbohidrat olahan sangat rendah serat. Ini membuatnya lebih cepat dicerna dan akan membuat tubuh cepat lapar. Selain itu, makan karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan cepat gula darah. Ini juga merupakan faktor penyebab rasa lapar.

Konsumsi banyak gula dan garam

Gula dapat meningkatkan nafsu makan. Diet tinggi fruktosa dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon yang meningkatkan nafsu makan. Sementara garam, dapat menyebabkan seseorang makan lebih banyak. Gula dan garam paling banyak ditemukan dalam makanan olahan. Ini sebabnya orang yang makan makanan olahan lebih sering merasa lapar.

Kurang tidur

Kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormonal alami tubuh. Ini bisa meningkatkan rasa lapar pada beberapa orang. Tidur yang cukup merupakan faktor pengendalian nafsu makan. Kurang tidur bisa meningkatkan hormon perangsang nafsu makan. Gangguan tidur juga dikaitkan pada berbagai kondisi kesehatan, termasuk obesitas dan diabetes.

Stres

Stres berlebih diketahui bisa meningkatkan nafsu makan. Stres dikaitkan dengan meningkatnya kadar kortisol, hormon yang terbukti meningkatkan rasa lapar dan mengidam makanan. Ini sebabnya stres bisa membuat orang makan berlebihan.

Tiroid terlalu aktif

Tiroid yang terlalu aktif, atau hipertiroidisme, dapat menyebabkan berbagai gejala termasuk rasa lapar yang meningkat. Gejala hipertiroidisme lainnya mungkin termasuk leher bengkak, penurunan berat badan demam, diare, perubahan suasana hati, kelelahan, dan sering buang air kecil.

Diabetes tipe 2

Rasa lapar yang terus-menerus bisa menjadi gejala diabetes tipe 2. Diabetes bisa menyebabkan glukosa tetap berada di dalam darah alih-alih masuk ke sel. Ini bisa membuat seseorang merasa lelah dan lapar.

Gejala diabetes tipe 2 lainnya dapat meliputi meningkatnya rasa haus, sering buang air kecil, masalah penglihatan, penyembuhan luka yang lebih lambat, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]