Mengidap Penyakit Aneh, Urip Butuh Pertolongan


Kamis,04 Februari 2016 - 12:20:12 WIB
Mengidap Penyakit Aneh, Urip Butuh Pertolongan Urip, mengidap penyakit aneh yang kini butuh bantuan biaya berobat.

Mungkin orang yang baru pertama kali melihat akan terasa ngeri. Menjauh takut, atau ada juga yang iba. Inilah yang ia rasakan sejak lama. Namanya Urip. Urip sudah biasa dengan semua itu. Di usianya yang kepala lima, dia sudah melewati semuanya. Urip menderita sakit ini sejak usia 18 tahun.

Urip, sudah pasrah. Dia tidak memiliki cukup biaya untuk mengobati penyakitnya. Benjolan mirip bisul memenuhi seluruh tubuhnya termasuk wajahnya. Di kediamannya RT 01/04 Pasir Jaya Jatiuwung, Kota Tangerang, kata Urip, dari umur 18 tahun, awalnya muncul bentolan satu dan kecil.

Urip melanjutkan, dia memiliki tujuh saudara kandung dan seorang sudah meninggal. Ayah ibunya sudah tiada, tinggal enam saudaranya yang meninggalkannya sendirian. Untuk makan sehari-hari dia berjualan bensin di pertigaan Jatiuwung, dan terkadang mengatur lalu lintas.

Ada saja orang yang memberi dia sesuatu di jalan, bukan hanya uang tetapi ada juga makanan dan beras. Karena hidup seorang diri, kadang tetangganya berbaik hati memberikan makanan masak.

Urip tinggal di rumah kecil. Saat menyambangi kamar Urip, pengap terasa, bau bensin juga menyeruak. Sudah bertahun-tahun dia tinggal di rumah itu. Bagian rumah yang lain dia buat kontrakan. Ada empat kamar yang lain yang disewa orang dengan biaya bulanannya Rp 300 ribu.

Urip yang akrab disapa tetangganya, Uwa, ini mengaku tidak terganggu dengan kondisi tubuhnya yang mungkin orang pikir dia sudah seperti “monster”. "Enggak terhambat sehari-hari. Makan bisa normal, bernafas juga biasa saja, penglihatan normal,” terang dia seperti dilansir detik.com.

Jualan bensin dan mengatur lalu lintas di pertigaan dekat rumah adalah kesehariannya. “Untung jualan bensin Rp 10 ribu. Sama ngatur lalin sampai Rp 50 ribu, buat makan saja lah,” terang Urip.

Urip tinggal seorang diri, istrinya meninggalkan dia bertahun-tahun lalu. Sedang adik dan kakak kandungnya menurut Urip sudah tidak peduli dengan dia. Dalam percakapan dengan Urip, Lurah Pasir Jaya Bagus Sholeh menimpali dan memberi penjelasan. Lurah Bagus ikut hadir di rumah Urip.

“Pak Urip enggak bisa operasi karena terlalu banyak, kalau Pak Urip harus rawat jalan. Dia harus tinggal di rumah singgah di Jakarta dekat RSCM. Supaya proses cepat nggak bolak-balik,” kata Lurah Bagus.

Kata Lurah, Urip keberatan jika sendirian tinggal di Jakarta karena enggak ada yang menunggu dari pihak keluarga. Katanya, keluarga menghindar dengan keadaan Urip.

Pengobatan itu pada 2013. Urip akhirnya pasrah hingga kini. Dia mendapat penghasilan dari empat kamar kontrakan miliknya. Dia juga menjadi pengatur lalu lintas di pertigaan Jatiuwung.(*)

Parl-3108


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]