Kemenkeu: Diperlukan Pembiayaan Utang Cukup Tinggi di 2021


Senin,25 Januari 2021 - 11:00:16 WIB
Kemenkeu: Diperlukan Pembiayaan Utang Cukup Tinggi di 2021 sumber foto merdeka.com

Direktur Jenderal PPR Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, pemerintah menetapkan defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 5,7 persen dari PDB. Sehingga memerlukan pembiayaan utang yang cukup tinggi.

Dilansir dari laman merdeka.com, "untuk 2021 defisit anggaran APBN ditetapkan 5,7 persen dari PDB. Sehingga diperlukan pembiayaan utang cukup tinggi," ujar Luky di Jakarta, Senin (25/1).

Pemenuhan pembiayaan APBN melalui utang 2021 akan optimalkan berbagai sumber pembiayaan terutama dari pasar. Selain itu, pemerintah juga akan tetap mengandalkan dukungan Bank Indonesia dengan tetap mempertimbangkan kondisi keuangan.

"Kemudian proyeksi penerimaan dan kebutuhan belanja pemerintah, biaya dan risiko utang serta sentimen dan kondisi pasar keuangan baik global maupun domestik," jelasnya.

Pembiayaan APBN melalui utang salah satunya dilakukan dengan penerbitan SBN ritel baik konvensional dan syariah. Ada jenis ORI SBR ST dan SR. Pada 2021 pemerintah berencana menawarkan 6 seri SBN ritel dijual online, seri pertamanya dimulai penerbitan ORI019.

"Konsistensi pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target APBN tahun berjalan serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat. Diharapkan peningkatan kesejahteraan dan budaya berinvestasi masyarakat indonesia dalam jangka panjang dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan bangunan," paparnya.

Tawarkan ORI019

Pemerintah menawarkan ORI019 dengan tingkat kupon 5,57 persen. Hal ini sebagai salah satu instrumen investasi aman mudah dan menguntungkan di tengah kondisi pandemi dengan masa penawaran dimulai hari ini 25 januari hingga berakhir 18 februari 2021.

"Masyarakat dapat berpartisipasi langsung melalui 26 channel online dari midis kami yang kerjasama dengan pemerintah dimanapun kapanpun 24 per 7 hari di masa penawaran ini sampai 18 Februari," jelas Luky.

Seluruh dana yang diperoleh dari penerbitan ORI019 akan digunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN 2021 termasuk untuk upaya penanganan dan pemulihan dampak dari pandemi Covid-19. Salah satunya program vaksinasi yang sedang dicanangkan pemerintah.

"Saya tekankan lagi bahwa 2021 kita masih harus berhadapan, antisipasi ketidakpastian namun di awal tahun, mari bangun optimisme bahwa pemulihan baik kesehatan ekonomi investasi dan aspek lain akan dapat diwujudkan," tandasnya. (GA)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]