Dari sekian banyak festival budaya unik di Indonesia, Festival Lembah Baliem adalah salah satu yang tertua. Masyarakat yang mendiami Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya, Papua, menggelar festival budaya rutin sejak puluhan tahun silam. Inilah festival pentolan di Provinsi Papua.
Inilah Festival Lembah Baliem, yang sejak beberapa tahun lalu bernaung di dalam calendar event Kementerian Pariwisata. Festival ini digelar oleh beberapa suku yang mendiami Lembah Baliem antara lain Dani, Lani, dan Yali. Festival Lembah Baliem biasa digelar selama 3 hari bulan Agustus tiap tahunnya. Pada 2015 lalu, festival ini digelar tanggal 6-8 Agustus. detikTravel pernah menghadiri festival ini tahun lalu.
Lanskap Lembah Baliem yang masih asli dan alami menjadi latar festival. Masyarakat setempat mengenakan pakaian adat, yakni koteka untuk pria dan rok jerami untuk wanita. Lengkap dengan aksesori berupa kalung, gelang, serta mahkota yang terbuat dari bulu hewan dan bahan alam lainnya.
Pembukaan Festival Lembah Baliem biasanya diramaikan oleh atraksi perang-perangan yang diperagakan oleh para pria. Ada sekitar 20 kelompok, masing-masing terdiri dari 30-50 prajurit. Tiap orang mengenakan pakaian tradisional serta membawa senjata tombak. Mereka pun beratraksi perang-perangan, sementara para wanita menari untuk menyemangati.
Banyak hal unik yang bisa traveler lihat di festival ini. Selain suku asli Papua yang mengenakan koteka dan pakaian tradisional, turis juga bisa melihat beragam atraksi seru. Sebut saja balapan babi, lontar rotan, serta lempar tombak dan panahan.
Berita yang dilansir detik.com ini memuat, dua atraksi yang disebutkan terakhir itu diperuntukkan wisatawan asing untuk menghargai kehadiran mereka di Kabupaten Jayawijaya. Para turis asing juga bisa berpakaian ala Suku Dani, yang pria mengenakan koteka lengkap dengan segala aksesorinya.
Salah satu tradisi unik dalam Festival Lembah Baliem adalah bakar batu. Ini adalah cara memasak tradisional masyarakat Dani, Lani, Yali, dan suku-suku lainnya yang mendiami Lembah Baliem. Mereka memasak bahan makanan dengan cara menguburnya di dalam tanah, serta menutupnya dengan batu-batu yang sudah dipanaskan. Ada babi, ayam, serta umbi-umbian seperti ubi dan singkong.
Atas keunikannya, tak heran Festival Lembah Baliem jadi bucket list para fotografer dunia. Untuk menyambangi Kabupaten Jayawijaya, traveler harus menyambangi Kota Jayapura terlebih dahulu. Dari Bandara Sentani di Jayapura, naiklah pesawat perintis seperti Susi Air atau Trigana Air menuju Kota Wamena. Lembah Baliem terletak sekitar 30 menit dari kota tersebut.
Jangan khawatir, Bandara Wamena sudah direnovasi menjadi keren oleh pemerintah. Wisatawan pun bisa mendarat nyaman di Bandara Wamena lalu menuju ke Lembah Baliem.(*)
Parl-3180