Rupiah Gagal Tembus Rp 14.000/US$ Pekan Ini, Cek Penyebabnya


Jumat,22 Oktober 2021 - 16:26:02 WIB
Rupiah Gagal Tembus Rp 14.000/US$ Pekan Ini, Cek Penyebabnya sumber foto cnbcindonesia.com

Rupiah bangkit melawan dolar Amerika Serikat (AS) di menit-menit akhir perdagangan Jumat (22/10), hingga akhirnya stagnan. Dolar AS sedang perkasa pada hari ini, tetapi rupiah juga mendapat kabar bagus.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Rupiah membuka perdagangan hari ini dengan stagnan di Rp 14.120/US$, dan menutup di posisi yang sama. Tetapi sebelumnya rupiah sempat melemah hingga 0,32% ke Rp 14.165/US$. Dolar AS pada perdagangan Kamis kemarin sebenarnya sempat tertekan, tetapi akhirnya mampu bangkit.

Indeks dolar AS setelah mengalami pelemahan beruntun sukses menguat 0,21% ke 93,758 kemarin. Pagi ini, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sempat menguat sebelum berbalik turun 0,15% sore ini. Penguatan dolar AS tersebut dipicu tanda-tanda membaiknya pasar tenaga kerja. Departemen Tenaga Kerja AS kemarin melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan sebanyak 290.000 dalam sepekan yang berakhir 16 Oktober.

Jumlah tersebut turun 6.000 klaim dari pekan sebelumnya, dan merupakan rekor terendah selama pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda Amerika Serikat.

Pasar tenaga kerja AS merupakan salah satu acuan bank sentralnya (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneter. Untuk saat ini, pasar tenaga kerja AS disebut sudah cukup bagi The Fed, untuk melakukan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE). Tetapi, untuk menaikkan suku bunga, ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan pasar tenaga kerja masih perlu kemajuan lebih lanjut.

Dengan rilis data tenaga kerja yang membaik, maka ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun depan tentunya bisa semakin menguat. Apalagi dengan inflasi yang masih terus menanjak.

Sementara itu kabar baik bagi rupiah datang dari survei Reuters yang dirilis Kamis kemarin. Survei tersebut menunjukkan investor sangat bullish terhadap rupiah. Sebabnya, prospek perekonomian yang membaik, serta harga komoditas yang melonjak tajam.

Harga batu bara, salah satu komoditas ekspor utama Indonesia meroket di tahun ini. Pada 6 Oktober, harga batu bara acuan Ice Newcastle sempat mencapai US$ 280/ton yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Sepanjang tahun ini, hingga ke level tersebut, batu bara meroket lebih dari 240%.

Kenaikan harga batu bara tersebut membuat neraca perdagangan Indonesia surplus di bulan September. Badan Pusat Statistik (BPS) Jumat pekan lalu melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mencatatkan surplus senilai US$ 4,37 miliar. Ini adalah surplus perdagangan selama 17 bulan beruntun.

Berkat neraca perdagangan yang terus surplus, Bank Indonesia (BI) memprediksi transaksi berjalan (current account) juga diprediksi positif di kuartal III-2021. Untuk sepanjang 2021, transaksi berjalan diperkirakan masih akan defisit tetapi lebih baik dari proyeksi sebelumnya.

"Ke depan, defisit transaksi berjalan akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya menjadi kisaran 0-0,8% dari PDB pada 2021. Defisit transaksi berjalan tetap akan rendah pada 2022 sehingga mendukung ketahanan eksternal Indonesia," ungkap Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia (BI), usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Oktober 2021, Selasa (19/10/2021).

Transaksi berjalan menjadi salah satu faktor yang mendukung penguatan rupiah karena mencerminkan pasokan devisa yang bisa bertahan lama di dalam negeri. Rupiah pun terus menguat hingga menyentuh Rp 14.020/US$ di awal pekan ini. Level tersebut merupakan yang terkuat sejak 18 Februari lalu.

Namun, penguatan tajam rupiah tersebut memicu aksi profit taking yang membuat rupiah melemah dua hari terakhir. Apalagi, harga batu bara saat ini sedang berbalik merosot. Kamis kemarin, harga batu bara ambrol lebih dari 14% dan berada di kisaran US$ 181/ton. Jika di lihat dari rekor tertinggi US$ 280/ton, baru bara sudah jeblok lebih dari 35%. Alhasil, profit taking yang menerpa rupiah di pekan ini, sehingga belum mampu menembus level psikologis Rp 14.000/US$. (RF/ika)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]