Sumanto sosok yang pernah menggegerkan karena menggali makam dan memakan mayat, kini berubah. Dia mengaku sudah jadi orang baik. Dia tak rela jadi action figure sebagai tokoh jahat.
Ditemui di Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba di Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (19/3/2016), Sumanto mengaku dirinya dirinya kerap mengikiti pengajian dan kegiatan-kegiatan positif. “Sekarang ikut pengajian, ikut ceramah. Salat juga bisa, bertani bisa, ngelas juga bias. Saya tidak tahu jadi boneka (action figure), tidak izin (mereka). Iya keberatan,” ujarnya.
Sementara, Supono, pemilik Panti Rehabilitasi Jiwa dan Narkoba meminta pihak-pihak yang menjual action figure tokoh-tokoh kejahatan agar segera menghentikan kegiatannya. Tidak patut mengungkit masa lalu seseorang. “Sumanto sudah kembali normal, sudah bagus, jangan diingat-ingat masa lalu. Yang baik-baik kan banyak, kenapa mesti dikorek-korek yang lalu. Saya yang menemani Sumanto 15 tahun tidak rela. Kasihan kan dia sudah normal,” kata Supono.
Terpisah, seorang penghobi action figure, Hengky Bawono, mengaku sempat memburu action figure Sumanto, Robot Gedek, Ryan, dan lain-lain. Menurut dia, karena dijual terbatas, maka tidak masalah siapapun dijadikan action figure. “Kan sudah ada keterangannya for adult only alias 17+. Menurutku sah-sah aja kok, kan termasuk hobi dan itu pun beredar terbatas,” ungkapnya seperti dilansir detik.com.
Action figure dengan sosok Sumanto, Robot Gedek, Ryan, dijual di toko online. Tak diketahui jumlah action figure yang sudah diproduksi dan beredar. Ini membuat keprihatian sejumlah pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).(*)
Parl-3180