Selasa (05/04/2016) hening dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, rumah papan bercat hijau milik Arifin Arif (80 tahun) habis dilalap si jago merah.
Tidur lelap para tetangga sontak saja terbangun sehingga warga RT 12 RW 3 Dusun Kampung Parit Pangkalan Batang Barat Kecamatan Bengkalis yang tengah tertidur pulas tadi berhamburan keluar rumah karena mendengar teriakan Lili Ratnasari (siswi MAN Bengkalis) tetangga dari Arifin Arif tadi yang berlarian sambil memekik meminta bantuan.
Menurut informasi yang di dapat di tempat kejadian perkara (TKP), seorang warga mendengar suara orang minta tolong. “Saya pun segera keluar rumah. Di belakang rumah yang berjarak sekitar 100 meter saya melihat cahaya api dan saya segera berlari menuju sumber cahaya," ungkap Juanda.
Di perjalanan, Juanda juga diikuti Baharuddin yang dibangunkan isterinya karena mendengar suara teriakan minta tolong. “Api telah membakar dinding ruang dapur bagian atas. Kami berdua coba memadamkan api yang tengah menyala hebat. Dalam keadaan panik saya menggunakan batang singkong saya berusaha menjatuhkan seng terbakar," ungkap Baharuddin pula.
Kepala Dusun (Kadus) Kampung Parit menuturkan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkalis yang telah membantu memadamkan api walaupun tak bisa menyelamatkan rumah induk yang tinggal sedikit lagi.
“Kami sangat kuatir bunga api yang terbang ke udara sangat membahayakan dua rumah tetangga. Terima kasih juga kami sampaikan buat Dinas Sosial Kabupaten Bengkalis yang telah turun ke TKP mengambil data, juga kepada warga masyarakat dari beberapa desa yang memberikan bantuan baik berupa makanan, pakaian, maupun uang kepada warga kami ini.” harapnya.
Atas musibah kebakaran yang tidak menelan korban jiwa ini Arifin, Ain isterinya, dan Suryati (anak bungsunya) guru MDA Al-Mukhsinin kehilangan seluruh harta bendanya, surat-surat berharga, dan 1 unit sepeda motor. Ain istri Arifin pula sangat shock sehingga setelah diperiksa tenaga medis Juliana menyarankan harus dilarikan ke RSUD Bengkalis karena tensi dan darahnya turun naik tidak stabil.
Warga sekitar datang silih berganti. Ada yang memberikan support kepada Arifin Arif yang juga seorang imam Masjid Al-Mukhsinin ini, ada yang menyerahkan pakaian, uang, makanan, juga dari Asiah Tomel (81 tahun) menyerahkan sebatang pohon durian untuk diolah menjadi papan serta beloti kepada Arifin tetangganya sendiri.
Walaupun Arifin terlihat tegar menatap puing-puing rumahnya, simpati masyarakat tak kuasa menahan derai air mata yang iba melihat ujian berat yang dihadapi sosok manusia tertua di Dusun Kampung Parit ini.(*)
Jun-1080