OJK Dorong Digitalisasi Usaha Mikro Kecil di Tanah Minang


Senin,11 April 2022 - 13:34:59 WIB
OJK Dorong Digitalisasi Usaha Mikro Kecil di Tanah Minang sumber foto liputan6.com

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendapat kepercayaan sebagai movement manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) di Provinsi Sumatera Barat di awal Ramadhan 2022. Rangkaian kegiatan Gernas BBI fokus pada upaya mendorong perekonomian melalui pengembangan keahlian digital pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta kualitas produknya ini akan segera dimulai di Bukittinggi.

Dilansir dari laman liputan6.com. Dalam upaya menggaungkan Gernas BBI di wilayah seluas lebih dari 42.000 km2 ini, OJK akan melakukan kegiatan selama tiga bulan yang dimulai dengan peluncuran program di Bukittinggi, 12 April 2022.

Acara bertema Maju Berkah Basamo UMKM itu akan digelar di area pelataran Jam Gadang tersebut akan menonjolkan produk-produk unggulan dari pelaku UMKM yang sudah lolos kurasi yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu Top Brand pendukung kegiatan Gernas BBI.

“Sejalan dengan tujuan Gernas BBI, kami tidak hanya melakukan pameran dan bazaar produk dari UMKM Sumatera Barat, tapi juga mendorong kemajuan mereka dengan digitalisasi dalam mengembangkan usahanya serta mengarahkan untuk membangun KUR Klaster,” kata Ketua Dewan Komioner OJK Wimboh Santoso yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Gernas BBI dikutip dari keterangan tertulis, Senin (11/4/2022).

OJK dalam menjalankan amanat undang-undangnya juga berkomitmen mendorong pengembangan usaha mikro kecil menengah untuk membantu upaya Pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. OJK telah mengeluarkan berbagai program untuk menyediakan pembiayaan UMKM melalui Industri Jasa Keuangan seperti Bank Wakaf Mikro, Laku Pandai, Digiku, KUR Digital, KUR Klaster, Securities Crowd Funding, pemberian alternatif pemasaran melalui UMKM-MU, dan pendirian kampus UMKM Bersama.

Rangkaian Kegiatan

Sebelumnya pada 15 – 21 November 2021, setelah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Gernas BBI, OJK bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) telah melakukan kegiatan kolaborasi kampanye bersama di Provinsi Sumatera Utara dengan tema UMKM Toba Vaganza.

Kegiatan itu diikuti 80 pelaku UMKM Binaan OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Sumatera Utara, 20 klaster penerima pembiayaan KUR klaster kopi dan jagung, 33 perwakilan TPKAD di wilayah Sumatera Utara, IJK, Universitas Sumatera Utara dan pelaku start-up dan e-commerce. Kegiatan expo UMKM itu berhasil menjual produk UMKM unggulan dari Sumatera Utara dengan nilai transaksi lebih dari Rp 500 juta.

Untuk kegiatan Maju Berkah Basamo UMKM akan digelar selama tiga bulan di sejumlah kota di Sumatera Barat dan didukung sejumlah perbankan seperti BRI, BNI, Bank Nagari, Bank Syariah Indonesia, dan BTN hingga Juni 2022.

Setelah peluncuran di Bukittinggi, acara Maju Berkah Basamo UMKM akan melakukan pameran dan bazaar produk unggulan UMKM lokal di Payakumbuh pada Mei mendatang. Selain menonjolkan produk, OJK juga menaruh perhatian besar pada peningkatan kemampuan digital para pelaku usahanya. Pelatihan yang komprehensif sudah dipersiapkan bagi para pelaku usaha, dan tidak dipungut.

Rangkaian kegiatan BBI Sumatera Barat akan ditutup dengan acara harvesting pada Juni 2022, yang rencananya diselenggarakan di Kota Padang. Dalam acara penutupan tersebut, akan diumumkan UMKM yang menjadi champions dari Sumatera Barat.

Para pelaku UMKM juara ini tentu akan mendapat penghargaan atas capaian mereka dalam memanfaatkan industri digital untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang. Mereka yang ingin mengikuti pelatihan bisa memantau informasinya di media sosial Gernas BBI yakni Instagram @banggabuatanindo.

Jokowi: Uang Rakyat Jangan Dibelikan Produk Impor

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah alokasi anggaran stimulus bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp 400 triliun di 2022. anggaran ini untuk mendorong kebangkitan UMKM usai diterjang pandemi Covid-19.

Jokowi menjelaskan, bangkitnya UMKM dipengaruhi oleh tiga faktor pendukung dari sisi pembiayaan, yakni anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), dan anggaran badan usaha milik negara (BUMN). Dari tiga faktor tersebut, Presiden Jokowi mengaharapkan anggaran yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM, sudah dapat direalisasikan paling lambat akhir Mei 2022.

"Uang rakyat jangan dibelikan produk impor, harusnya dibelikan untuk produk UMKM, Itu bisa mentrigger pertumbuhan ekonomi," kata Joko Widodo ketika melakukan pengarahan aksi afirmatif Bangga Buatan Indonesia (BBI) secara virtual pada Jumat (25/3/2022).

Mekanisme implementasinya, kata Kepala Negara, APBN yang diperuntukkan bagi kementerian atau instansi pemerintah yang mencapai Rp 526 triliun per tahun, 20 persen di antaranya dialokasikan ke sektor UMKM. Begitu pula dengan APBD yang mencapai sekitar Rp 535 per tahun, juga dapat mengalokasikan sebesar 20 persen ke sektor UMKM.

Hal yang sama juga dengan anggaran BUMN yang mencapai Rp 423 triliun per tahun, 20 persennya ke sektor UMKM. "Semua itu anggaran kita. Belokkan saja dari anggaran-anggaran itu ke sektor UMKM," ujar Presiden Jokowi. (RF)

 

 


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]