Tips Hidup Hemat Saat Triple Crises Menghantui


Senin,17 Oktober 2022 - 11:30:02 WIB
Tips Hidup Hemat Saat Triple Crises Menghantui sumber foto cnnindonesia.com

Kondisi ekonomi global sedang diliputi ketidakpastian. Ancaman krisis ekonomi, tak terkecuali resesi dan stagflasi, diperkirakan dialami banyak negara pada 2023 mendatang. Tidak hanya krisis ekonomi, dunia juga diperkirakan mengalami krisis keamanan serta lingkungan. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut kondisi ini sebagai triple crisis. Saat ini, tanda-tanda triple crises mulai terasa di Indonesia, setidaknya untuk sektor ekonomi.

Dilansir dari laman cnnindonesia.com. Biaya hidup mulai mahal seiring dengan naiknya harga barang yang bisa membuat arus kas berantakan jika tak pandai-pandai mengatur keuangan. Lalu, biaya apa saja yang harus dihemat agar dompet tetap sehat di tengah ancaman triple crises?

1. Gaya Hidup
Perencana Keuangan Advisors Alliance Group (AAG) Indonesia Andy Nugroho mengatakan biaya yang paling perlu dihemat di tengah krisis adalah untuk gaya hidup. Andy menyarankan agar masyarakat tak membeli barang atau kebutuhan yang tidak benar-benar dibutuhkan segera. "Semisal, menunda mengganti gadget hanya karena ingin yang lebih bagus dan mahal. Padahal, gadget lama masih bisa dipakai atau membeli produk fesyen hanya karena keinginan," ujar Andy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (13/10).

Andy juga menyarankan masyarakat terutama anak muda untuk mengurangi pengeluaran untuk nongkrong di kafe, nonton bioskop, piknik, dan kegiatan lainnya yang tak mendesak. Senada, Perencana Keuangan Advisor Alliance Group (AAG) Indonesia Dandy juga mengatakan biaya gaya hidup perlu dihemat dengan menahan diri untuk membeli barang-barang yang tidak diperlukan. "Bedakan dan sesuaikan gaya hidup dengan kebutuhan hidup, terutama di saat resesi. Karena yang mahal itu adalah gaya hidup," kata Dandy. Sementara, bagi masyarakat yang rutin olahraga di pusat kebugaran, bisa menekan pengeluaran dengan berolahraga di rumah. Dandy mengatakan dengan berhemat, masyarakat bukan berarti tidak bisa bersenang-senang. Masyarakat tetap bisa menggunakan uang untuk jalan-jalan atau membeli barang sebagai self reward tetapi harus dengan batasan agar keuangan tidak terganggu.

2. Makan
Selain gaya hidup, Andy juga menyarankan masyarakat untuk menghemat biaya makan sehari-hari. Masyarakat bisa mengganti menu makanan menjadi yang lebih murah, namun tetap bergizi. "Ataupun mengurangi membeli makanan minuman kekinian hanya karena hasrat ingin mencoba atau jajan saja," jelasnya. Senada, Dandy juga mengatakan biaya makan perlu ditekan di tengah krisis ekonomi. Caranya, dengan masak sendiri dan membawa bekal ke kampus atau kantor. Selain itu, bisa juga dengan memanfaatkan promosi yang ada di aplikasi layanan pemesanan makanan daring.

3. Transportasi
Biaya transportasi juga perlu dihemat di tengah ancaman triple crises. Andy mengatakan caranya bisa dengan menggunakan kendaraan umum atau beralih dari mobil ke motor. Bisa juga dengan menumpang dengan teman atau tetangga yang membawa kendaraan dan searah dengan tempat kerja atau rumah kita. Begitu juga dengan Dandy yang menyarankan masyarakat untuk menggunakan kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi. Selain bisa menghemat BBM, menggunakan kendaraan umum juga tidak perlu mengeluarkan biaya parkir.

Selain menghemat biaya makan, gaya hidup, dan transportasi, ia juga menyarankan masyarakat untuk menyiapkan dana darurat sebesar tiga kali pengeluaran bulanan bagi yang belum berkeluarga dan enam kali pengeluaran bagi yang sudah berkeluarga. "Tujuannya untuk menjaga apabila terjadi resesi, terkena PHK, hingga keadaan darurat," imbuhnya. Selain itu, masyarakat juga disarankan menyiapkan uang tunai atawa cash. Sebab, uang kontan merupakan instrumen investasi jangka panjang yang tidak akan terlalu terpengaruh ketika resesi. Masyarakat


Akses riaubisnis.co Via Mobile m.riaubisnis.co
TULIS KOMENTAR
BERITA LAINNYA

KANTOR PUSAT:
Jl. Arifin Ahmad/Paus Ujung (Komp. Embun Pagi), B 13, Pekanbaru, Riau – Indonesia
CP : 0812 6812 3180 | 0853 7524 1980
Email: [email protected]