Hari AIDS Sedunia 1 Desember Angkat Tema “Equalize”, Ini Sejarah Hari AIDS

Hari AIDS Sedunia atau World AIDS Day diperingati setiap 1 Desember. Perayaan tahun ini mengambil tema “Equalize” atau menyetarakan. WHO menyerukan kepada para pemimpin dan warga dunia untuk dengan berani mengakui dan mengatasi ketidaksetaraan yang menghambat kemajuan dalam mengakhiri AIDS dan menyetarakan akses ke layanan HIV esensial terutama untuk anak-anak. UNAIDS, badan PBB yang fokus pada HIV/AIDS, baru-baru ini merilis laporan yang menunjukkan hambatan penanggulangan HIV/AIDS di dunia. Ketidaksetaraan merupakan penyebab yang mendasari. "Dunia tidak akan mampu mengalahkan AIDS sambil memperkuat patriarki," kata Direktur Eksekutif UNAIDS Winnie Byanyima dikutip dari laman resmi UNAIDS, Kamis (1/12/2022). Ketidaksetaraan tak hanya merugikan perempuan, tetapi juga laki-laki. Maskulinitas, terutama anggapan laki-laki harus kuat, membuat laki-laki enggan mencari perawatan.

Dilansir dari laman tvonenews.com. Berdasarkan laporan hanya 70 persen laki-laki menggunakan pengobatan, sedangkan perempuan sebanyak 80 persen. Sementara itu, pada 2021 sebanyak 650 ribu orang meninggal akibat AIDS dan ada sebanyak 1,5 juta orang baru tertular HIV. Sejarah Hari AIDS Melansir Hindustan Times, hari AIDS Sedunia pertama kali ditetapkan pada Agustus 1988 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter untuk mendapatkan semacam kendali atas pandemi yang telah merenggut banyak nyawa. Baik James W. Bunn dan Thomas Netter adalah petugas informasi publik untuk Program Global AIDS dari Organisasi Kesehatan Dunia. Mereka menyampaikan gagasan pengamatan hari AIDS kepada Direktur Program Global AIDS, Jonathan Mann, yang menyetujuinya pada 1 Desember. Sejak 1990-an, penelitian dan praktik medis telah membuat peningkatan yang signifikan untuk perawatan orang yang hidup dengan HIV. (mg2/nsi)

(iv)