Amerika Terancam 'Malapetaka' Baru, Ada Apa?

Amerika Serikat (AS) terancam malapetaka baru. Ini terkait kekeringan yang makin parah di wilayah terpadat, negara bagan California. Dilaporkan CNN International dan RT News, sekitar 20% badan air perkotaan melaporkan bahwa akan mereka mengalami kekurangan air yang signifikan dalam beberapa bulan mendatang. Kekeringan diyakini akibat perubahan iklim yang menyebabkan pasokan di seluruh negara bagian terganggu.

Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Kekurangan air ini juga berdampak pada industri pangan. Departemen Pangan dan Pertanian California menyatakan bahwa pengiriman air permukaan di wilayah Central Valley secara keseluruhan telah berkurang sebanyak 43% pada tahun 2021 dan 2022. "Penurunan produksi lahan jangka pendek yang strategis adalah adaptasi keputusan tanam yang paling umum dalam kekeringan ini," tulis laporan itu. "Beberapa tanaman seperti beras, dan tanaman ladang dan biji-bijian lainnya menunjukkan kemalasan yang luas, sementara produksi daging sapi dan susu lebih rendah dari yang seharusnya," tambahnya.

Situasi ini pun diprediksi dapat menjadi semakin buruk dikarenakan area pertanian Selatan California yang bergantung pada air dari Sungai Colorado. Sungai itu diprediksi akan semakin menyusut pada tahun 2023. "Sekitar 70% lahan beririgasi di Cekungan Sungai Colorado digunakan untuk menanam pakan ternak, dan kekeringan tak terhindarkan membuat harga tanaman semacam itu melonjak," menurut laporan itu.

Sebuah studi yang dirilis awal tahun ini oleh jurnal Perubahan Iklim Nasional menemukan bahwa AS Barat Daya telah mengalami periode 22 tahun terkering dalam setidaknya 1.200 tahun. Pasokan air dari Danau Mead, misalnya, berkurang karena penggunaan yang berlebihan bahkan dalam kondisi cuaca normal. Tahun lalu, pemerintah federal AS mengumumkan kekurangan air yang belum pernah terjadi sebelumnya di Danau Mead dan Cekungan Sungai Colorado Bawah. Mereka juga memperingatkan pemotongan pasokan akibat bencana ini.

(iv)