Harga emas Antam hari ini (17/2/23) stagnan alias tak berubah setelah anjlok pada perdagangan kemarin. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran satu gram terpantau masih Rp 1.019.000 per batang. Kemarin emas Antam anjlok Rp 10.000. Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp 904 ribu per gram. Harga tersebut juga tak berubah dari perdagangan sebelumnya.
Dilansir dari laman cnbcindonesia.com. Harga emas Antam yang diperjualbelikan beragam dari segi ukurannya. Agar lebih jelasnya, simak data harga emas hari ini Harga emas dunia belakangan menjadi sorotan bagi pelaku pasar, dan pada Kamis (16/2/2023), harga emas menguat tipis 0,07% menjadi US$ 1.837,44 per troy ons. Meskipun demikian, dampaknya terhadap harga emas Antam tidak begitu besar karena nilai tukar rupiah juga menguat terhadap dolar AS pada Kamis kemarin setelah Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya. Rupiah menguat 0,31% ke Rp 15.153/US$, menurut data Refinitiv.
Perkembangan harga emas dunia belakangan ini telah menjadi sorotan bagi banyak pelaku pasar. Setelah menguat sangat tipis kemarin, harga emas kembali melemah pada perdagangan Jumat (17/2/2023) pagi ini. Tren pelemahan emas yang sudah terjadi sejak awal bulan semakin terkonfirmasi dengan melemahnya harga emas hari ini, yang bahkan telah merosot sebesar 1,5% dalam sepekan terakhir. Total pelemahan pada bulan Februari ini bahkan mencapai 4,8%, berbeda jauh dengan kondisi di bulan Januari lalu yang melonjak 5,7%.
Penurunan harga emas kali ini menunjukkan bahwa sang logam mulia sedang mengalami fase "dead cat bounce", di mana kenaikan harga aset sementara terjadi di tengah kondisi bearish atau tren pelemahan yang panjang. Analis independen Ross Norman menekankan bahwa pola ini dapat membuat investor terjebak dan merugi. Pelemahan harga emas pagi ini dipicu oleh kenaikan data penjualan ritel dan indeks harga produsen di AS, yang naik di atas ekspektasi. Data ini mengindikasikan inflasi yang masih kencang di AS, yang diperkuat dengan pengumuman inflasi pada Januari yang menyentuh 6,4% (year on year/yoy), lebih tinggi dari perkiraan pasar.
Kebijakan hawkish The Federal Reserve (The Fed) yang terus berlanjut dapat meningkatkan suku bunga dan membuat dolar AS menguat, yang akan membuat emas semakin tidak terjangkau. Selain itu, karena emas tidak menawarkan imbal hasil, surat utang pemerintah AS dapat lebih menarik bagi investor. Kondisi ini memang tidak menguntungkan bagi pergerakan emas saat ini. Namun, pelaku pasar perlu tetap memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis yang tepat sebelum mengambil keputusan investasi.
(iv)