Segmen bisnis on-demand PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi salah satu daya tarik utama para pelaku pasar. Performa positif layanan yang dimotori oleh Gojek itu akan mendorong tercapainya target EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang positif pada akhir tahun 2023. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta, menilai pengumuman terbaru tentang pertumbuhan bisnis Gojek memperlihatkan kompetitifnya GOTO di bisnis on-demand. Mulai dari layanan ride-hailing, pesan-antar makanan online, sampai pengiriman barang.
Dilansir dari laman detik.com. Penggunaan seluruh layanan on-demand Gojek dinilai akan terus meningkat ditopang pemulihan ekonomi. "Kedepannya didorong oleh pemulihan daya beli masyarakat. Kedua faktor itu akan membuat bisnis on-demand akan digemari pelaku pasar. Apalagi mulai tahun 2025 ditaksir pertumbuhhan CAGR-nya 25% pertahun. Menurut saya positif," ujarnya, kepada wartawan. Secara umum, sepanjang terjadi pertumbuhan tingkat konsumsi dan mobilitas masyarakat, kata Nafan, saat itu juga bisnis on-demand GOTO akan terus bertumbuh. "Faktor pendukung lainnya (dalam jangka pendek) adalah adanya kegiatan pemilu tahun 2024, ini akan meningkatkan bisnis on-demand," imbuhnya.
Penilaian prospek bisnis on-demand GOTO ini seiring dengan dirilisnya kinerja Gojek melalui Gojek Outlook 2023 pada Selasa (28/02). Tercatat pendapatan bruto Gojek tumbuh 31% secara year-on-year per kuartal ketiga 2022. Pada saat yang sama membuat bisnis on-demand services GOTO ini mencetak kontribusi margin positif. Dari sisi layanan transportasi, tercatat kenaikan penggunaan untuk berbagai aktivitas masyarakat. Mulai dari perjalanan ke sekolah atau universitas, sebagai hub transportasi publik dan bandara, pusat perbelanjaan, sampai perkantoran. Bahkan nilai transaksi perjalanan bisnis lewat GoCorp meningkat 55 kali lipat.
(iv)